KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan Sang Mantan · January 11, 2018 ·
Bu Nyai Dadakan KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak Hakikat si kaya dan si miskin. Seorang kaya yang sombong TANPA SENGAJA tertabrak seorang miskin. Dengan EMOSI ia berkata, "Dasar pengemis bodoh, berani-beraninya kamu MENABRAK saya.
Kali ini admin akan berbagi Kaweruh bagi temen-temen yang ingin mengetahui seluk-beluk kata Ahlan Wa Sahlan (اهلا وسهلا) semoga sedikit penjelasan ini bisa membantu para pembaca yang budiman. okey langsung saja ke TKP. seperti yang temen2 ketahui kata ahlan wa sahlan biasa diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan arti "selamat datang". ya
Nama Ali Ma’sum sendiri sebenarnya bukan sebutan sejak kecil. Nama kecil beliau adalah Muhammad Ali. Lahir di Lasem pada tanggal 2 Maret 1915. Beliau merupakan putra pendiri pesantren tua di Lasem, KH Ma’sum bin K Ahmad. Ibunya bernama Ny Nuriyati binti K Zainudin. Di dalam bukunya yang berjudul “KH.
Kyai Haji Yahya Cholil Staquf (born 16 February 1966), nicknamed Gus Yahya, is an Indonesian politician and Islamic cleric who has served as the chairman of the Executive Council of Nahdlatul Ulama (NU) since December 2021. [1] In the election of the 34th NU Conference at Lampung University, Bandar Lampung on 24 December 2021, Gus Yahya beat

Ma’shum Ahmad adalah figur kiai yang alim dan kharismatik. Pendiri pondok Pesantren Al-Hidayah ini lahir di Lasem, Rembang, Jawa Tengah kira-kira pada tahun 1873 M/1292 H. Ayahnya bernama KH. Ahmad Abdul Karim, berprofesi sebagai pedagang yang cukup sukses, sedang ibunya bernama Nyai Qosimah. Pasangan KH.

.
  • 13so9cyejj.pages.dev/360
  • 13so9cyejj.pages.dev/51
  • 13so9cyejj.pages.dev/332
  • 13so9cyejj.pages.dev/337
  • 13so9cyejj.pages.dev/33
  • 13so9cyejj.pages.dev/19
  • 13so9cyejj.pages.dev/308
  • 13so9cyejj.pages.dev/104
  • 13so9cyejj.pages.dev/254
  • kh ali yahya lasem